“Hai orang-orang yang beriman-beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara menyeluruh, dan janganlah kamu turun langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al Baqarah: 208)
Masuk Islam mungkin saja mudah, tetapi memasuki secara menyeluruh, sungguh luar biasa sulitnya. Maka yang menjadi tantangan bagi kita adalah bukan sekadar masuk Islam, tetapi bagaimana memasukinya secara menyeluruh. Dikatakan luar biasa sulitnya karena ada setan di sana. Bukan setan dalam pengertian perfilman nasional tentunya. Setan yang dimaksud adalah penggoda manusia yang ingin agar kita turut bersama mereka ke neraka.
Ibnul Qayyim Al-Jauzi mengatakan kalimah “al-khutuwah” dalam ayat di atas adalah ism jami’ yang bermakna banyak. Artinya, dalam ayat tersebut syaithan memiliki banyak pasukan dan cara untuk menggoda kita agar turut serta dalam langkah-langkah mereka. Menurut beliau, setan punya beberapa pintu godaan untuk menjerat kita:
(1) Asy-Syirku bi Illah (Syirik kepada Allah)
(2) Al-Bida’ (Melakukan perbuatan bid’ah)
(3) Al-Kabair (Perbuatan-perbuatan yang mengarah pada dosa-dosa besar)
(4) As-Shagair (Perbuatan-perbuatan yang mengarah pada dosa-dosa kecil)
(5) Tarku Afdhalli al-a’maal (Meninggalkan amal-amal yang afdhal atau utama)
(6) Tasri’u al-junuud (Mengerahkan tentara syaithan untuk menggoda pada saat sakarat al-maut)
Pintu-pintu godaan tersebut seperti bertingkat. Jika kita mampu menghindar dari pintu-pintu awal, bersiaplah untuk menghadapi pintu godaan berikutnya. Lihatlah! Kapan pintu godaan terakhir kita hadapi? Ketika kita ingin mati. Ketika surga mungkin sudah di depan mata kita, setan masih terus mengintai kita dengan pintu-pintu godaannya.
*Risalah Diskusi #2 (Mengapa Harus Ber-Islam?), 7 April 2011
Muhammad Alfisyahrin
Manajer Kampanye ARC FISIP U
Delete this element to display blogger navbar
Risalah Diskusi
Menjernihkan Hubungan Islam dan Pancasila dalam KISPI 2012
Departemen Semi Otonom Al-Hikmah Reasearch Center Forum Studi Islam Fakultas...Kesetaraan Gender atau Feminisme?
Kemunculan wacana akan Rancangan Undang-Undang Kesetaraan dan Keadilan...Menyikapi Feminisme
Bila kita membicarakan feminisme, kita akan akrab dengan beberapa kosa kata...
Inspirasi Buku
Pangkalnya adalah Keluarga
Berbagai macam masalah moral hadir di depan mata kita. Yang nampak nyata hingga...Terbalapnya Nilai oleh Norma
Seorang teman pernah berkata, “Peraturan itu dibuat untuk dilanggar.” Seorang...
Percikan Hikmah
Bukan Kesetaraan, tapi Keserasian
Suatu hari terjadi keributan kecil di sebuah sarang semut. Padahal biasanya...Anak yang Tidak Lagi Anak-Anak
Kita mengeluh atas kekurangan mereka, tetapi kita tidak berterima kasih atas...Enak, Bikin Lupa
Enaknya jadi anak kuliah. Akses atas informasi hampir tak ada batasnya. Ribuan...
Kisah Kami
Akhirnya Regenerasi Cuy (ARC)
Sekian lama tak berjumpa. Rindu sekali rasanya ingin bertegur sapa. Saatnya...Ketika (Bukan) Kuantitas yang Berbicara
Di sebuah padang pasir, terjadi sebuah peperangan besar, dalam arti yang...Lembaga Keilmuan: Terasing di Kandang Sendiri
Kampus adalah kandangnya intelektual. Di sana para mahasiswa diberi banyak...
Posting Komentar